JAKARTA, Quarta.id- Berdasarkan analisis data iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sekitar lebih dari 55% wilayah Zona Musim Indonesia diprediksikan memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari – Februari 2024.
Masih berdasarkan analisa BMKG, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia jelang pencoblosan pemilu 2024 masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah.
BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Ini Penjelasannya!
“Aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan,” ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Guswanto, pada siaran pers yang dipublikasi (8/2/2024) lalu.
Aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, oleh BMKG disbut turut memicu peningkatan potensi awan hujan.
BACA JUGA: Keseringan Debat Kusir Soal Pilpres di Media Sosial Bisa Ganggu Kesehatan? Ini Kata Ahli
“Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia,” lanjut Guswanto.
Berdasarkan kondisi tersebut, sebagian Wilayah yang perlu diwaspadai untuk Potensi Hujan intensitas sedang hingga lebat periode tanggal 09-14 Februari 2024 adalah sebagai berikut:
BMKG meminta semua pihak mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
“Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui media sosial dan website BMKG,” tutup Guswanto.