Dulu Tolak Ditunjuk Jokowi Jadi Wakil Nadiem, Ini Sosok Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti

Al-Qadri Ramadhan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. (Foto: muhammadiyah.org)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. (Foto: muhammadiyah.org)

JAKARTA, Quarta.id– Abdul Mu’ti dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10/2024).

Abdul Mu’ti seorang profesor yang juga menjabat Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2027.

BACA JUGA: Sah! Presiden Prabowo Lantik 48 Menteri, Ini Susunan Lengkap Kabinet Merah Putih

Mu’ti sosok yang lekat dengan dunia pendidikan. Dia pernah menjadi Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2010. Sejak September 2020 dia dikukuhkan menjadi Guru Besar Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Namun, Mu’ti dikenal bukan hanya karena kariernya sebagai pendidik dan pengalaman organisasinya yang panjang.

Dia juga pernah menjadi sorotan lantaran menolak tawaran Presiden Jokowi untuk menjabat wakil menteri pendidikan dan kebudayaan mendampingi Nadiem Makarim. Perisitiwa ini terjadi pada Desember 2020.

Pengakuan Mu’ti saat itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Nadiem Makarim sendiri yang menelepon dirinya untuk mengabarkan ia ditunjuk jadi wakil menteri.

Penolakan tersebut mengundang pertanyaan besar saat itu lantaran sebelumnya belum pernah ada seorang pun yang menolak ditunjuk jadi menteri atau wakil menteri oleh Jokowi.

BACA JUGA: Pidato Perdana Presiden Prabowo, Singgung Pemimpin yang Utamakan Kerabat dan Ikan Busuk Dimulai dari Kepala

Saat itu Jokowi menyiapkan enam nama untuk dilantik jadi wakil menteri, dan yang dilantik hanya lima orang karena Mu’ti menolak jabatan tersebut.

Tidak diungkap secara detil apa alasan Mu’ti menolak menjadi wakil menteri. Mu’ti hanya berdalih dia menolak karena mengukur kemampuan dirinya.

Namun, ada dugaan jabatan tersebut ditolak lantaran pos wakil menteri pendidikan dianggap tidak pas diberikan kepada kader Muhammadiyah. Apalagi, dalam sejarah penyusunan kabinet oleh presiden-presiden sebelumnya, “jatah” yang diberikan kepada Muhammadiyah adalah menteri pendidikan, bukan wakil.

BACA JUGA: Prabowo Bentuk Kementerian Kebudayaan, Fadli Zon Calon Kuat Menteri

Hampir empat tahun setelah kejadian tersebut, kini Mu’ti resmi menjabat menteri pendidikan.

Berikut ini profil singkat Abdul Mu’ti yang dikutip di laman muhhammadiyah.org, Kamis (24/10/2024).

Abdul Mu’ti dilahirkan di Kudus, 2 September 1968, menamatkan pendidikan dasarnya di Kudus, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum (tamat 1980), Madrasah Tsanawiyah Negeri (tamat 1983), Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial di Kudus (tamat 1986).

BACA JUGA: Respons Kunjungan Paus Fransiskus, PP Muhammadiyah: Momentum Perkenalkan Kemajemukan Indonesia

Selanjutnya gelar sarjana S-1 diperoleh di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991, jenjang selanjutnya, S-2 diraih dari School of Education, Flinders University of South Australia (Adelaide, 1997).

Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham (Birmingham, UK, 2005), dan pendidikan S-3 ditempuh di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta, 2008). Selanjutnya bekerja sebagai dosen IAIN Walisongo sejak 1993 dan merupakan salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.

BACA JUGA: Muhammadiyah Resmi Terima Tawaran Pemerintah Kelola Pertambangan

Abdul Mu’ti tercatat sebagai anggota Muhammadiyah sejak 1994 . Kiprahnya di Muhammadiyah dimulai dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di IAIN Walisongo tahun 1987. Ketua Pimpinan Cabang IMM Semarang (1991-1992) dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah (1993- 1994).

Sepulang dari Australia, Mu’ti terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (1998-2002). Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (2000-2002), dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (2002-2006).

BACA JUGA: Skor Literasi Membaca Indonesia Rendah, Kemendikbud Sebar 4,6 Juta Buku ke Sekolah

Kariernya di Persyarikatan kemudian berlanjut pada 2005-2010 Mu’ti ditunjuk menjadi Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2010.

Kemudian Abdul Mu’ti terpilih sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah (2010-2015). Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, Mu’ti ditunjuk sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2015-2020 ditambah 2020-2022, jabatan itu kembali diamanahkan kepada Mu’ti pada Muktamar ke-48 di Surakarta untuk periode kepemimpinan 2022-2027.

Disamping aktif di Muhammadiyah, Mu’ti juga menjadi Direktur Eksekutif Centre for Dialog and Cooperation among Civilisation (CDCC) dan tahun 2005 menjadi penasehat The British Council, Inggris. Abdul Mu’ti tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjabat sebagai Direktur di CDCC.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *