YOGYAKARTA, Quarta.id– Riset untuk pengobatan penyakit kanker terus dilakukan. Hasil riset dan inovasi dari tim mahasiswa UGM, berhasil mengembangkan pengobatan kanker dengan menggunakan kombinasi albumin ikan gabus (Channa striata) dan senyawa bunga Sinyo Nakal (Duranta erecta L.).
Kombinasi ini dianggap potensial dan efektif menghambat pertumbuhan sel kanker.
BACA JUGA: Kate Middleton Umumkan Menderita Kanker, Jalani Kemoterapi dan Minta Dukungan
Fahmi Ihsanuddin Jauhari, selaku ketua tim peneliti mengatakan, penelitian yang mereka lakukan bertujuan untuk memanfaatkan potensi senyawa antikanker yang terdapat dalam bunga Sinyo Nakal, khususnya flavonoid, dengan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas senyawa tersebut menggunakan albumin sebagai medium penghantar.
“Inovasi ini tidak hanya menciptakan solusi baru dalam pengobatan kanker, tetapi juga memperkenalkan penggunaan sumber daya alam lokal dalam pengembangan farmasi,” papar Fahmi di Kampus UGM, Kamis (1/8/2024) dikutip di laman ugm.ac.id.
BACA JUGA: Mengenal Dioksin, Zat Beracun Penyebab Kanker yang Dihasilkan Saat Bakar Sampah
Fahmi menjelaskan, albumin ikan gabus dipilih karena kemampuannya dalam meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas senyawa aktif di dalam tubuh. Albumin ini memiliki keunggulan dalam memperpanjang waktu paruh senyawa aktif dalam sirkulasi darah dan mengurangi efek samping yang mungkin timbul.
Dalam penelitian ini, albumin ikan gabus digunakan sebagai pembawa (carrier) untuk senyawa aktif dari bunga Sinyo Nakal, yang diharapkan dapat lebih efektif menghantarkan senyawa ke sel kanker melalui proses Enhanced Permeability and Retention (EPR).
BACA JUGA: Yuk, Kenali Potensi Gangguan Kesehatan Kulit saat Kemarau dan Cara Pencegahannya
Penelitian ini melibatkan serangkaian uji in vitro untuk menguji efektivitas sistem penghantaran albumin ikan gabus pada sel kanker payudara.
“Hasil awal dari uji ini menunjukkan bahwa penggunaan albumin sebagai medium penghantar dapat meningkatkan penyerapan senyawa anti-kanker secara signifikan dan memperlambat pertumbuhan sel kanker,” ungkap Fahmi.
Rahmad Yudi Utomo selaku dosen pendamping, mengatakan senyawa aktif yang dikaji dalam penelitian ini, seperti durantoside, telah menunjukkan aktivitas antikanker yang menjanjikan, dan dengan adanya sistem penghantaran ini, diharapkan efikasi terapinya dapat meningkat.
BACA JUGA: Peringati Hari Kanker Anak Sedunia, KAI Ajak Anak Pejuang Kanker Bertualang Mengenal Kereta Api
“Inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan terapi kanker berbasis bahan alam, khususnya dari sumber daya yang melimpah seperti ikan gabus dan tanaman Sinyo Nakal,” katanya.
Tim peneliti terdiri Fahmi Ihsanuddin Jauhari, Rafif Ananda Putra, Fadillah Rahma Ranita, dan Naafi’ Noor Nafiza Novikh dari mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, dengan dukungan dari dosen pembimbing, Rohmad Yudi Utomo.
Proyek ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta, yang didanai oleh UGM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).