LONDON, Quarta.id– Republik Islam Iran mulai melancarkan serangan militernya ke Israel pada Sabtu (13/4/2024). Serangan dalam bentuk peluncuran puluhan rudal dan drone tersebut dikonfirmasi oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Serangan Iran tersebut diperkirakan akan mencapai sasaran beberapa jam setelah diluncurkan. Sejumlah pemimpin dan tokoh dunia merespons serangan Iran yang diyakini akan semakin memanaskan eskalasi konflik negara-negara di Timur Tengah melalui pernyataan resmi atau pernyataan di media sosial.
BACA JUGA: Iran Mulai Serangan Militer ke Israel, Luncurkan Puluhan Drone dan Rudal
Respons antara lain disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Banjamin Netanyanhu dikutip dari laman Reuters, Minggu (14/4/2024).
“Dalam beberapa tahun terakhir, dan terutama dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan; kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif. Negara Israel kuat. IDF kuat. kuat. Masyarakatnya kuat,” ujar Netanyahu.
“Kami mengapresiasi sikap AS yang mendampingi Israel, serta dukungan Inggris, Prancis, dan banyak negara lainnya. Kami telah menetapkan prinsip yang jelas: Siapa pun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka. Kami akan membela diri terhadap ancaman apa pun dan akan melakukan hal yang sama,” lanjutnya.
BACA JUGA: Iran-Israel di Ambang Perang, Warga Indonesia Diimbau Tak Berkunjung ke Kedua Negara
Respons juga disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Diketahui, AS merupakan sekutu abadi dan pembela paling setia penjajah Israel dalam konflik melawan bangsa Palestina.
“Saya baru saja bertemu dengan tim keamanan nasional saya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai serangan Iran terhadap Israel. Komitmen kami terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat.” ujarnya.
BACA JUGA: Iran Diyakini Segera Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Dua Negara di Ambang Perang
SEbelumnya, Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 yang menewaskan tujuh petugas Garda Revolusi termasuk dua komandan senior.
Negara kaya minyak tersebut mengatakan serangan ke Israel yang dimulai Sabtu malam tersebut merupakan hukuman atas kejahatan terhadap bangsa penjajah tersebut. Sebelumnya Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat di Damaskus tersebut.