JAKARTA, Quarta.id– Pihak PT Angkasa Pura II memastikan kursi penumpang pesawat udara tersedia pada untuk pemudik tahun ini. Pihak maskapai mengajukan ribuan extra flight (penerbangan tambahan) untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.
Direktur Utama AP II Agus Wialdi mengatakan, pada angkutan Lebaran 2024 jumlah penumpang pesawat secara kumulatif di 20 bandara AP II diproyeksikan mencapai 4,36 juta orang. Angka ini meningkat 12% dibandingkan realisasi pada angkutan Lebaran 2023 sebanyak 3,89 juta orang.
BACA JUGA: 26 Juta Orang Diprediksi Bergerak Serentak Saat Puncak Mudik 8 April, Pengamat Ingatkan Hal Ini
Maskapai diakui telah mengajukan penerbangan tambahan di luar jadwal reguler untuk periode angkutan lebaran 3-18 April 2024 di 6 bandara AP II, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Radin Inten II (Lampung) dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
Adapun permohonan extra flight terbanyak ada di Bandara Soekarno-Hatta yang mencapai 1.539 extra flight, terdiri dari 1.457 extra flight di rute domestik dan 82 extra flight di rute internasional.
BACA JUGA: Ini Prediksi Cuaca BMKG Pada Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran Idulfitri 2024
“Sebagai operator bandara, AP II memastikan adanya slot time (ketersediaan waktu terbang) di bandara. Kolaborasi ini untuk bersama-sama memastikan ketersediaan kursi penerbangan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan untuk bertemu keluarga,” ujar Agus Wialdi saat Apel Gabungan Satgas Angkutan Lebaran pada 4 April 2024, dikutip dari laman angkasapura2.co.id.
Agus menambahkan jam operasi bandara AP II juga fleksibel mengikuti jadwal penerbangan. Saat ini terdapat 3 bandara AP II yang beroperasi 24 jam, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu (Deli Serdang) dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta).
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Hantui Mudik, Petugas Penyeberangan Diminta Tak Sepelekan Informasi BMKG
Agus menuturkan 20 bandara AP II mulai 3 April hingga 18 April 2024 juga membuka Posko Monitoring Angkutan Lebaran sebagai wadah kolaborasi di antara stakeholder yakni AP II sebagai operator bandara, lalu maskapai, TNI, Polri, Karantina, Bea Cukai, Imigrasi, serta Otoritas Bandar Udara Kementerian Perhubungan.
“Posko memantau pergerakan yang ada untuk kemudian dilaporkan secara real-time. Stakeholder kemudian bersama-sama menganalisa data yang ada sebagai dasar pengambilan keputusan operasional di lapangan guna memastikan bandara AP II selalu menerapkan prinsip safety, security, service dan compliance,” ujarnya.