PB IDI Kecam Pemukulan Dokter oleh Pejabat di Papua, Minta Polisi Tindak Keras Pelaku

Al-Qadri Ramadhan
Ketua Umum PB IKatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Moh. Adib Khumaidi. (Foto: PB IDI)
Ketua Umum PB IKatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Moh. Adib Khumaidi. (Foto: PB IDI)

JAKARTA, Quarta.id– Kejadian pemukulan dialami dr Yordan Sumomba, seorang dokter  yang bertugas di RSUD Lukas Enembe, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan.

Penganiayaan ini memicu reaksi keras dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

BACA JUGA: Benarkah Profesi Dokter Muda Rawan Depresi? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa

Ketua Umum PB IDI, Moh. Adib Khumaidimengaku telah berkoordinasi dengan IDI Cabang Jayawijaya terkait dengan penganiayaan terhadap dr Yordan.

PB IDI juga meminta aparat kepolisian dan aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan keras dan melakukan proses hukum terhadap pelaku sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. 

“Kami ingin agar seluruh sejawat dokter dan tenaga kesehatan yang berada di Mamberamo Tengah, serta di seluruh wilayah Papua mendapatkan jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah tersebut,” ujar Adib dikutip di laman idionline.org, Jumat (15/11/2024).

BACA JUGA: Waspada jika Mengalaminya, Ini Gejala Depresi Menurut Dokter Kesehatan Jiwa

PB IDI juga diakui mengapresiasi darma bakti yang sudah dilakukan oleh para sejawat dokter di wilayah Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan, di IDI Cabang Jayawijaya dengan seluruh anggotanya yang saat ini berjumlah 118 orang yang tersebar di 7 (tujuh) kabupaten di wilayah Papua Pegunungan.

Berdasarkan laporan kronologis dari IDI cabang Jayawijaya, pada Selasa (5/11/2024) sekitar pukul 13.35 WIT terduga pelaku masuk ke ruangan apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak: “We kamu Kasi sa obat paracetamol ka kalian tidak tau kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3,” ujar terduga pelaku.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Bangun 300 Fakultas Kedokteran Baru, Guru Besar Undip: Indonesia Tak Kekurangan Dokter

Lalu terduga pelaku masuk ke ruangan korban (dokter) mengambil kursi dan melempar korban, namun tidak mengenai korban. Pelaku mengambil kayu balok 5×5 dan memukul ke arah muka dan punggung korban.

Seorang pasien yang sedang berobat langsung melerai terduga pelaku namun pasien tersebut juga dipukul oleh terduga pelaku.

Setelah itu terduga pelaku keluar dan melakukan pengrusakan terhadap pembatas ruangan yang terbuat dari kayu dan terduga pelaku mengambil batu lalu melempar kaca jendela RSUD Lukas Enembe lalu pergi.

BACA JUGA: Hari Dokter Nasional 24 Oktober, Ini Tantangan Dunia Kedokteran di Era AI

Akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka patah tulang di bagian pipi kanan, hidung, dan sejumlah bagian wajah, serta luka memar parah di punggung.

Namun dikarenakan luka yang dialami oleh korban cukup parah, maka korban dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. 

PB IDI berharap kejadian penganiayaan yang dialami oleh dr Yordan ini menjadi kasus terakhir yang diharapkan tidak terulang lagi.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *