MAKALE, Quarta.id– Tanah longsor yang menerjang Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Sabtu (13/4/2024) malam pukul 22.30 Wita mengakibatkan 14 orang meninggal dunia akibat tertimbun.
Jumlah korban bisa bertambah lantaran masih ada warga yang dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja bekerja sama dengan tim pencarian dan pertolongan masih terus melakukan upaya pencarian di lokasi kejadian. Tim reaksi cepat BPBD Tana Toraja juga melaksanakan asesmen serta melakukan upaya penanganan darurat.
BACA JUGA: Sembilan Orang Hilang akibat Banjir Bandang dan Longsor Terjang Bandung Barat
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, upaya penanganan darurat ini tim gabungan menghadapi kendala.
Di antaranya kondisi cuaca yang masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, medan yang sulit karena berada di daerah dataran tinggi, hingga kurangnya penerangan pada malam hari.
BACA JUGA: Ini Prediksi Cuaca BMKG Pada Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran Idulfitri 2024
Adanya titik longsor di beberapa titik sepanjang jalan menuju Kecamatan Makale mengakibatkan jalan sulit dilalui kendaraan sehingga tim penanganan darurat harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi.
“Kebutuhan mendesak tim gabungan hingga saat ini adalah alat berat untuk membuka akses jalan serta unit ambulance untuk mengevakuasi korban,” ujarnya melalui publikasi bnpb.go.id, Minggu (14/4/2024).
BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Ini Penjelasannya!
Peristiwa tanah longsor Toraja dipicu oleh hujan berintensitas tinggi pada wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.
Lokasi kejadian tanah longsor berada di dua titik yaitu Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan dan Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.
Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Minggu (14/4/2024), rincian korban jiwa dalam peristiwa ini antara lain di Kecamatan Makale Selatan terdapat tiga warga meninggal dan satu orang dilaporkan hilang, sementara itu di Kecamatan Makale 11 orang meninggal dan dua orang luka-luka.