JAKARTA, Quarta.id- Data Komisi Permilihan Umum (KPU) menyebutkan, 55 % pemilih pada Pemilu 2024 ini adalah kalangan gen z dan milenial. 63,9 juta orang pemilih berusia 17 tahun hingga 30 tahun.
Merujuk pada data tersebut, anak muda dianggap memiliki peran besar menentukan pemimpin bangsa ini lima tahun kedepan. Olehnya itu, kalangan muda tidak hanya dituntut untuk aktif menggunakan hak pilihnya, tapi juga cerdas memilih calon pemimpin.
Adalah gerakan Bijak Memilih, platform berbasis website yang menyediakan tools untuk masyarakat terutama anak muda untuk mengetahui calon pemimpin yang menjadi kontestan pada Pemilu tahun ini.
BACA JUGA: Anak Muda Ingin Indonesia Lebih Demokratis
Website bijakmemilih.id menyiapkan fitur yang memungkinkan calon pemilih mengenal secara komPrehensif calon presiden dan wakil presiden, tidak hanya sebatas profil tetapi bagaimana sikap kontestan bersangkutan terhadap berbagai isu.
“Tidak hanya profil calon tapi juga gagasan serta bagaimana ahli dan pihak-pihak berkompeten memandang gagasan calon, termasuk profil partai yang menjadi afiliasi dari calon bersangkutan,” ucap Abigail selaku co-initiator Gerakan Bijak Memilih pada akun instagram Bijak Memilih @bijakmemilih.id.
BACA JUGA: Koalisi Pilih Pulih: Cara Pilih Pemimpin ala Lembaga Masyarakat Sipil
Sejak diluncurkan pada awal tahun 2023 lalu hingga hari ini, Bijak Memilih aktif menggelar acara diskusi, kampanye melalui media sosial serta aktivitas lain yang mendukung gagasan agar anak muda lebih selektif memilih pemimpinnya.
“Sebagai pemilih terbanyak tahun ini, yuk orang muda nyoblos dengan bijak berdasarkan rekam jejak dan gagasan yang ditawarkan. Ingat, kita memilih pemimpin negara, bukan selebritis,” ajak Abigail melalui pesan whatsapp kepada Quarta.id, Selasa (13/2/2024).
Anak Muda Harus Aktif dan Cerdas sebagai Pemilih
Tidak hanya aktif menggunakan hak pilihnya, akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, Endang Sari mendorong anak muda menggunakan hak pilih secara bertanggungjawab.
“Sebagai pemilih terbesar di daftar pemilih, anak muda harus ambil peran, jangan salah pilih karena mereka akan jadi korban dari kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan publik bila pemimpinnya tidak kompeten,” ucap Endang kepada Quarta.id, Selasa (13/2/2024).
BACA JUGA: Debat Capres Diprediksi Panas, Hasilnya Bakal Jadi Penentu Pilpres Satu atau Dua Putaran
Akademisi yang juga mantan komisioner KPU Kota Makassar ini menekankan pentingnya partisipasi pemilih dalam menghadirkan pemimpin berkualitas.
”Indonesia bisa lebih baik dengan pemilih yang aktif dan cerdas. Indonesia bisa maju dan unggul bila pemilih bisa memilih pemimpin yang punya komitmen keberpihakan untuk melahirkan kebijakan yang mengutamakan kepentingan publik,” ucapnya