LOS ANGELES, Quarta.id– Sutradara Jonathan Glazer menyinggung tentang korban serangan Israel di Gaza, Palestina, yang telah merenggut puluhan ribu nyawa.
Hal itu disampaikan Glazer saat menerima penghargaan Piala Oscar untuk filmnya Zone of Interest pada ajang Academy Award ke-96, di Dolby Theatre, Los Angeles, AS, Minggu (10/3/2024) malam waktu setempat.
BACA JUGA: Jadi Film Terbaik dan Raih 7 Piala Oscar, Malam Sempurna untuk Oppenheimer
Dikutip dari express.co.uk, Glazer menjadi orang pertama yang berbicara tentang kekejaman yang sedang berlangsung di Gaza saat upacara penghargaan Hollywood.
Glazer mengatakan, “Saat ini, kami berdiri di sini sebagai orang-orang yang menyangkal ke-Yahudi-an mereka dan Holocaust yang dibajak oleh pendudukan, yang telah menyebabkan konflik bagi banyak orang yang tidak bersalah.”
BACA JUGA: Media Asing Ini Ikut Soroti Film Dokumenter Dirty Vote
Dia kemudian mengakui bahwa baik 1.200 lebih korban Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober maupun korban serangan tentara Israel di Gaza – di mana jumlah korban tewas telah melampaui 30.000 sebagai dehumanisasi.
“Semua korban dehumanisasi ini, bagaimana kita melawannya?” lanjutnya.
Saat menerima penghargaan Oscar kategori Best International Features untuk filmnya yang berkisah tentang Holocaust, pria Yahudi-Inggris ini menjelaskan mengapa filmnya tidak hanya membicarakan perihal masa lalu tetapi juga masa kini.
BACA JUGA: Pakar Unpad: Film Dirty Vote Gambarkan Kegalauan Publik, Bisa Beri Pengaruh Besar ke Pemilih
“Film ini tidak mengatakan, ‘lihat apa yang mereka lakukan’. Namun, ‘lihat apa yang kami lakukan,'” katanya tentang Zone of Interest.
“Film kami menunjukkan arah terburuk dari dehumanisasi – film ini membentuk seluruh masa lalu dan masa depan kita.” lanjutnya.
Banyak selebritas mengenakan pin pada malam penganugerahan Oscar untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap gencatan senjata permanen di Gaza.
BACA JUGA: Fantastis! “Agak Laen” Tembus 7 Juta Penonton, Jadi Film Komedi Terlaris Sepanjang Masa
The Zone of Interest adalah film drama sejarah yang ditulis dan disutradarai oleh Jonathan Glazer dan didasarkan pada novel terbitan 2014 karya Martin Amis.
Film ini mengikuti seorang komandan Nazi dan istrinya yang mencoba membangun kehidupan impian bagi keluarga mereka di sebuah rumah di sebelah kamp konsentrasi Auschwitz yang terkenal kejam.