JAKARTA, Quarta.id- Masyarakat Surabaya berkesempatan mengikuti acara bedah buku dan memperdalam pemahaman terkait bahaya mikroplastik.
Bedah buku berjudul “Rekam Jejak Mikroplastik” yang akan berlangsung Minggu (24/9/2023), juga akan memaparkan hasil penelitian terkait mikroplastik yang dilakukan di Kota Surabaya dalam rentang waktu 2019-2022.
Penulis buku “Rekam Jejak Mikroplastik” Rafika Aprilianti kepada Quarta.id, Jum’at (22/9/2023) menyampaikan, bedah buku yang rencananya berlangsung di C20 Library and Collaborative Kota Surabaya, akan menghadirkan pula, Firly Mas’ulatul Jannah dari organisasi Ecoton sebagai panelis.
BACA JUGA: Lakukan Penelitian di Kepulauan Selayar, Akademisi Ini Ingatkan Bahaya Mikroplastik
“Bedah buku nantinya akan mengungkap isi buku yanng merangkum penelitian organisasi Lingkungan, Ecoton dan mitra terkait,” ucap Rafika.
Rafika menambahkan, isi buka secara garis besar menguak fakta keberadaan mikroplastik di sekitar kita.
“Selain di lingkungan perairan dan udara, mikroplastik juga sudah mulai ditemukan pada material seperti air minum kemasan dan seafood sebagai media perantara sebelum mengkontaminasi manusia,” ucapnya.
“Acara kita gelar tanpa memungut biaya dan terbuka untuk umum. Semoga pemahaman terkait mikroplastik bisa lebih luas di masyarakat, terutama anak muda,” tutup Rafika.
BACA JUGA: Disorot Kembali Pada Podcast Deddy Corbuzier, ini Fakta Bahaya Sedotan Kertas
Green Foundation menyebut, Mikroplastik adalah potongan plastik yang kurang dari 4,8 milimeter. Ini bersifat sangat berbahaya karena memiliki bahan kimia seperti PCB yang terakumulasi pada bagian plastik, yang dapat menyebabkan keracunan.
Plastik tidak bisa terurai baik di daratan maupun di lautan, plastik hanya akan berubah bentuk menjadi ukuran yang lebih kecil, yang kita sebut dengan Mikroplastik.