JAKARTA, Quarta.id- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan Zona Main Anak yang diperuntukkan bagi siswa SD atau SMP mengenal lebih jauh tentang gempa bumi dan ilmu cuaca.
Dikutip dari bmkg.go.id diebutkan, siswa yang datang akan ditempatkan pada Ruang Media Center untuk mendapatkan informasi mengenai cuaca, gempa bumi dan tsunami.
“Siswa akan mendengarkan materi yang disampaikan dilengkapi video dan visual menarik sehingga memudahkan mereka memahami materi yang disampaikan,” tulis laman tersebut.
BACA JUGA: Hadapi Climate Change, Petani Didorong Miliki Literasi Iklim
Disela penyampaian materi diiringi dengan kegiatan kreatif. Anak-anak menari dan bernyanyi bersama “Lagu Gempa,” sebuah lagu yang dirancang untuk mengajarkan cara berlindung yang benar saat terjadi gempa bumi.
Melalui nyanyian dan tarian, mereka diharapkan dapat lebih mudah mengingat langkah-langkah penting dalam simulasi kebencanaan.
Selanjutnya, siswa merasakan pengalaman yang paling mendebarkan di Simulator Gempa Bumi. Pengalaman ini memberikan pemahaman siswa tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
BACA JUGA: Diskusi High-Level Panel WWF: BMKG Dorong Penguatan Early Warning System
Lalu, siswa beralih ke Museum Gempa. Di sini, para peserta belajar tentang sejarah alat seismograph. Siswa terlihat sangat tertarik dengan berbagai alat yang digunakan dalam penelitian geofisika dari masa ke masa.
Kemudian siswa menuju ke Taman Alat Meteorologi. Siswa diperkenalkan dengan alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan memantau kondisi cuaca diantaranya anemometer, barometer, dan hygrometer.
BACA JUGA: Gelombang Panas Landa Asia, Bagaimana dengan Indonesia? Ini Penjelasan BMKG
Kunjungan edukatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak mengenai berbagai fenomena alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
BMKG sebagai lembaga yang berperan dalam pemantauan dan penyebaran informasi cuaca dan geofisika terus mendukung kegiatan-kegiatan edukatif semacam ini untuk membangun generasi yang lebih siap dan tanggap terhadap bencana.