JAKARTA, Quarta.id– Pemerintah telah membuka pendaftaran sekolah kedinasan pada 15 Mei 2024 hingga 13 Juni 2024. Ada delapan instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan total formasi yang akan diterima sebanyak 3.445.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengingatkan semua pihak untuk tidak memercayai bila ada orang yang mengaku bisa membantu atau bahkan menjamin kelulusan menjadi mahasiswa atau taruna sekolah kedinasan.
BACA JUGA: Siap-siap, Lowongan 1,28 Juta CPNS Dibuka Juni 2024, Tersedia 20.000 Formasi Talenta Digital
Peringatan itu disampaikan Anas saat mengunjungi salah satu sekolah kedinasan, yakni Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Menurutnya, jika ada yang mengaku bisa membantu atau menjamin kelulusan itu bohong.
“Bisa dipastikan itu hoaks, karena memang tidak ada titip-menitip. Seleksi dilakukan online melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) yang transparan dan akuntabel sesuai arahan Presiden Jokowi,” ujar Anas dilansir laman menpanrb.go.id, Kamis (16/5/2024).
BACA JUGA: Kepala BKKBN Bicara Kemungkinan Demografi Semu di IKN, Simak Penjelasannya
Anas merinci, sekolah kedinasan yang akan diberikan alokasi formasi adalah Politeknik Keuangan Negara STAN, Insitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Politeknik Siber dan Sandi Negara, serta Politeknik Statistika STIS.
Se;lain itu, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Politeknik Imigrasi, 22 sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan, serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG).
Dijelaskan, sekolah kedinasan yang diberikan alokasi tentu sudah melalui sejumlah pertimbangan, salah satunya menjawab tantangan zaman.
BACA JUGA: Kemenhub Gelar Penerimaan ASN Besar-besaran pada 2024, Tersedia 18.000 Formasi
“Misalnya di STMKG, di mana kita menghadapi tantangan perubahan iklim. Juga di Politeknik Siber dan Sandi Negara di mana digitalisasi disemua sektor tak terelakkan, sehingga kita butuh talenta misalnya terkait cyber security,” ungkapnya.
Anas berharap sekolah-sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabat proses pendidikan di Indonesia dengan mencegah perundungan.
“Supaya menjadi perhatian bagi kita semua. Tidak ada lagi bullying di proses seleksi maupun proses pendidikan di seluruh sekolah kedinasan, karena ini sudah menjadi arahan Bapak Presiden,” tegasnya.