BALI, Quarta.id- Ajang “2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific” akan dihelat di Bali pada 2-4 Mei mendatang.
Event ini digelar atas kerjasama UN Tourism dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Demikian dikutip dari siaran pers yang dipublikasi pada laman parekraf.go.id pada Rabu (27/3/2024).
BACA JUGA: Kampung Adat di NTT Ini Dinobatkan sebagai Desa Tercantik Kedua di Dunia Versi Time Out
Acara ini akan dihadiri sekitar 200 peserta yang berasal dari UN Tourism officials, para menteri pariwisata perempuan, tokoh-tokoh perempuan industri pariwisata, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dari wilayah Asia Pasifik.
Konferensi akan menekankan peran perempuan pada sektor pariwisata dengan menghadirkan beberapa tokoh penting perempuan sebagai pembicara.
BACA JUGA: Jelang Idulfitri, Kemenparekraf Dorong Daerah Maksimalkan Potensi Wisata Mudik
Pembicara yang akan hadir diantaranya Perdana Menteri Samoa, Menteri Pariwisata Filipina, Menteri Pariwisata Laos, Menteri Pariwisata Thailand, Menteri Pariwisata Sierra Leone, dan Wakil Menteri Pariwisata Maldives.
Sekretaris Kemenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Rabu (27/3/2024), mengatakan konferensi ini bertujuan mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata.
BACA JUGA: Bali Tuan Rumah Forum Air Sedunia 2024, Hadirkan Ribuan Peserta dari Berbagai Negara
“Acara ini juga sangat efektif untuk promosi pariwisata Bali dan turut mengangkat Poltekpar Bali selaku panitia utama dari penyelenggaraan UN Tourism Conference ini,” kata Ni Wayan Giri.
Giri menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan merupakan implementasi salah satu komponen dari Sustainable Development Goal’s (SDG’S) yakni kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi.
“Setelah penutupan konferensi, akan diselenggarakan green action berupa carbon footprint offsetting dan juga technical tour karena ini event-nya pariwisata,” tutup Ni Wayan Giri.