JAKARTA, Quarta.id- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghadirkan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, menggelar skrining kanker serviks gratis selama bulan Februari di seluruh Puskesmas bagi perempuan yang sudah menikah.
Langkah inimerupakan bagian dari peringatan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day/WCD) dan menjadi momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan kanker serta mendorong upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan yang lebih baik.
BACA JUGA: Kasus Kanker Diprediksi Meningkat 70 Persen pada 2050, Kemkes: 50% Bisa Dicegah dengan Deteksi Dini
Dikutip dari dinkes.jakarta.go.id, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengajak seluruh perempuan yang telah menikah melakukan skrining kanker dengan metode DNA HPV dan co-testing IVA.
Selain di Puskesmas, skrining gratis ini juga diberlakukan pada fasilitas kesehatan lain yang telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyebut, Pemprov DKI Jakarta berupaya serius mengendalikan penyakit kanker melalui berbagai program kesehatan. Menindaklanjuti program-program di tingkat pusat,.
BACA JUGA: Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Terapi Kanker dari Albumin Ikan Gabus
Keseriusan Pemprov DKI Jakarta menurut Ani, diwujudkan dengan membentuk Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, di mana kanker adalah salah satu prioritas.
“Upaya pemberdayaan masyarakat juga terus digencarkan di DKI Jakarta melalui kolaborasi dengan berbagai sektor, antara lain dengan membentuk Kader Waspada Kanker dan Kader Paliatif, yang aktif mengajak masyarakat melakukan skrining penyakit kanker hingga pendampingan kepada pasien kanker dan keluarganya,” ujar Ani.
BACA JUGA: Tiga Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Didiagnosis Kanker, dari Raja Charles hingga Kate
Peringatan Hari Kanker Sedunia tahun 2025 digelar oleh Dinkes DKI Jakarta bersama RS Kanker Dharmais dan Kementerian Kesehatan RI, di Bale Gede, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2025).
Hari Kanker Sedunia disebut bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Setiap individu berperan penting dalam mencegah dan mendeteksi kanker sejak dini.