JAKARTA, Quarta.id- Pemerintah Indonesia terus mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal Tiongkok.
Langkah ini didasari pada fakta dimana wisatawan asal Tiongkok menempati posisi 4 penyumbang wisman terbanyak dengan total kunjungan ke Indonesia pada 2023 mencapai 787.024 orang.
Selain itu, data menunjukkan rata-rata lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8 hingga 10,71 hari, dengan rata-rata pengeluaran per kedatangan atau Average Spending per Arrival (ASPA) mencapai 1.386,55 dolar AS. Angka ini setara dengan ASPA wisman Eropa yang terkenal royal ketika berwisata.
Dikutip dari kemenparekraf.go.id Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan Kemenparekraf menargetkan sejumlah 1 juta-1,5 juta kunjungan wisman Tiongkok dan 14,3 juta kunjungan wisman dari seluruh dunia pada 2024.
”Penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia menjadi stimulus besar bagi wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke berbagai destinasi di Indonesia. Oleh karena itu, kami juga sangat mendorong berbagai maskapai untuk meningkatkan frekuensi sekaligus membuka rute-rute baru ke kota lain di Indonesia,” kata Made.
Made menambahkan, berdasarkan data Amadeus, per Mei 2024 terdapat penerbangan langsung dari 14 kota asal Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Nanjing, and Hangzhou ke Bali, Jakarta, Manado, dan Batam dengan total seat capacity lebih dari 1,1 juta seats yang dioperasikan oleh 13 maskapai.
Untuk menggenjot jumlah kunjungan asal Tiongkok, terbaru, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan misi penjualan di Tiongkok dengan menggandeng PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) sebagai official partner.
Menparekraf/Baparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/06/2024), mengatakan Tiongkok adalah pasar utama bagi Indonesia dengan total kunjungan 2 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung sebelum pandemi.
Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama yang sangat penting untuk mendatangkan wisatawan.
”Misi penjualan ini diharapkan dapat menarik kedatangan wisatawan asal Tiongkok dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit wisman global,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Misi penjualan ini digelar di dua kota, yaitu Shanghai pada 3 Juni 2024 dan Beijing pada 6 Juni 2024, diikuti oleh 20 industri pemain pasar Tiongkok dari Indonesia yang sudah terkurasi meliputi travel agent/tour operator, destination management company (DMC), akomodasi/hotel, maskapai, dan atraksi wisata.
BACA JUGA: Pemerintah Daerah Didorong Manfaatkan Event Tahunan Sail to Indonesia
Terkait kerja sama dengan PT KAI, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, R. Wisnu Sindhutrisno, mengatakan Misi Penjualan di Pasar Tiongkok 2024 ini adalah wujud nyata collaborative marketing dengan berbagai mitra strategis Kemenparekraf/Baparekraf.
Selain KAI, Kemenparekraf juga menggaet KBRI Beijing, KJRI Shanghai, Juneyao Airlines, Papatonk, dan Rumah Atsiri Indonesia.
”Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas hadirnya KAI Wisata sebagai official partner dalam misi penjualan ini. Kami berharap kolaborasi yang baik seperti ini dapat terus berjalan di masa depan dan menghasilkan banyak manfaat untuk mendorong kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia,” pungkas Wisnu.