BANDUNG, Quarta.id- Pasteur menjadi salah satu kawasan di Kota Bandung yang namanya cukup familiar, bukan saja bagi warga Bandung, tetapi juga untuk para pendatang, ataupun wisatawan yang bertandang ke Kota Kembang.
Saat memasuki Kota Bandung dari arah Barat, Pasteur menjadi salah satu nama gerbang tol yang kerap dilewati pengguna kendaraan roda empat.
BACA JUGA: Kawasan Wisata Braga Kota Bandung Jadi Spot Car Free Day Setiap Sabtu dan Minggu
Memasuki Kota Bandung via Gerbang Tol Pasteur, Anda akan melewati wilayah Kecamatan Sukajadi, yang secara administratif menaungi wilayah Pasteur.
Cukup dikenal sebagai nama kawasan, Pasteur sejatinya berasal dari nama seorang ilmuwan bernama Louis Pasteur.
Dikutip dari bandung.go.id, Louis Pasteur adalah ilmuwan kelahiran Prancis yang lahir pada 27 Desember 1822 dan meninggal 28 September 1895.
BACA JUGA: Le Braga, Spot Baru untuk Menikmati Atmosfer Braga yang Sesunguhnya
Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi.
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan dua pusat kesehatan di Bandung, yaitu Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs yang sekarang dikenal dengan nama RSHS Bandung dan Landskoepoek Inrichting en Pasteur Institut atau saat berganti nama menjadi PT Bio Farma (Persero).
BACA JUGA: Baltos, Tempat Asyik Belanja Hijab dan Busana Muslimah di Bandung
Kedua lembaga tersebut merupakan pusat kesehatan terpenting dari zaman dahulu sampai dengan sekarang.
Kemudian, nama jalan yang berada di depan Bio Farma dinamakan Jalan Pasteur karena ada lembaga Pasteur di sana. Penamaan tersebut juga bertujuan untuk menghargai jasa Luouis Pasteur.
Kini Jalan Pasteur berganti nama menjadi jalan dr. Djoenjoenan. Meskipun begitu, warga Kota Bandung dan wisatawan, lebih akrab dengan nama Jalan Pasteur.